SALATIGA | MNNMSMDIA.COM– Suasana riuh dan tawa lepas warga mewarnai Festival Kampung Singkong 2025 yang digelar di Kampung Singkong, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Minggu (5/10/2025). Sejak pagi, ratusan warga sudah memadati lokasi acara untuk ikut mencicipi beragam makanan berbahan dasar singkong.
Tak hanya mencicipi, banyak warga yang berdesakan dan berebut makanan lantaran penasaran dengan ratusan menu yang disediakan. Festival yang mengusung tema “Mangan Singkong Sak Waregmu” atau makan singkong sepuasnya ini memang mengundang antusiasme tinggi.
“Kami menyediakan ribuan makanan singkong yang diolah menjadi sekitar 130 varian makanan dengan bahan dasar utama singkong,” kata Iben Malik, panitia festival, kepada warrawabcom.
Menurut Malik, panitia sebenarnya sudah menyiapkan sistem antrean bergilir agar warga tidak saling berebut. Namun, semangat warga untuk mencicipi berbagai kreasi kuliner singkong membuat situasi tetap ramai dan penuh semangat. “Ya, namanya juga warga kampung, kalau gratis pasti ramai,” ujarnya sambil tertawa.
Festival tahunan ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena tanaman singkong telah membawa berkah ekonomi bagi warga Ledok. Malik yang akrab disapa Gus Toyip menjelaskan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan kuliner lokal berbasis singkong.
“Kami juga membagikan kepada warga berbagai makanan olahan singkong. Selain itu, juga untuk memperkuat identitas lokal dan memperkenalkan potensi kuliner khas berbasis singkong,” ujar Gus Toyipy.
Tak sekadar makan-makan, festival ini juga menjadi ajang promosi ekonomi kreatif warga. Berdasarkan data panitia, ada 48 UMKM di Kampung Singkong yang memproduksi 137 varian makanan berbahan dasar singkong, mulai dari keripik, donat singkong, brownies, hingga minuman kekinian berbasis tape singkong.
“Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa singkong bukan sekadar makanan tradisional, tapi juga punya nilai ekonomi yang tinggi. Ini bagian dari upaya kami mengangkat kearifan lokal,” tambah Malik.
Festival ini juga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah. Salah satunya Yani, warga Tengaran, yang datang bersama keluarganya.
“Sebagai destinasi wisata kuliner dan budaya, Kampung Singkong mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan, Festival Kampung Singkong Salatiga kini tumbuh menjadi ikon wisata kuliner dan budaya lokal. Tak hanya menyajikan rasa, tapi juga kisah sukses warga yang mampu mengubah singkong menjadi sumber ekonomi yang manis.
Tidak ada komentar